Minggu, 31 Oktober 2010

mentawai (manusia dan penderitaan)

Penderitaan sepertinya tidak pernah berhenti menghampiri Indonesia. Berbagai peristiwa menghampiri dan membuat banyak orang harus menderita, harus menangis karena ditingalkan orang-orang yang dikasihi, kedinginan karena rumahnya terhempas badai tsunami, kepanasan karena tidak memiliki rumah untuk berteduh sudah ambruk terkena gempa, sehingga penderitaan yang panjang harus dialami dan dirasakan. Sepertinya penderitaan tidak pernah bosan menjumpai manusia. Ia akan ada dan terus hadir dalam kehidupan manusia. Akhir-akhir ini saja udah 2 bencana sekaligus menimpa Negara kita, mentawai dan gunung merapi. Begitu berat penderitaan orang-orang disana mereka menanggis, menjerit, ketakutan mereka semua pasti tidak menyangka semua bias menjadi seperti ini. Kerusakan bumi ini begitu menyakiti orang-orang yang mengalaminya, mereka kehilangan senyum mereka lagi dan sekarang hanya tangis yang dapat mereka lakukan. Kehilangan saudara, orang-orang yang dicintai dan lebih parahnya lagi kehilangan tempat tinggal dan tidak tau harus bagaimana lagi. Kita hanya dapat berdoa dengan musibah ini, kita pasti berharap semua akan baik-baik saja agar kehidupan Negara kita bias terus bahagia dan tidak ada lagi kesedihan menyelimuti kita semua.
Sebagian kita ketika mendengar kata “Penderitaan” mungkin merasa sangat ketakutan, atau mungkin ada orang yang sudah bosan dengan penderitaan itu. Bagi orang yang ketakutan, jangan sampai penderitaan itu sampai kepadanya untuk memikirkannya saja ia takut, apalagi penderitaan itu harus menghampiri dirinya. Oleh sebab itu ia harus melakukan dengan berbagai cara agar dirinya tidak menjumpai penderitaan itu. Sedangkan orang yang sudah menganggap dirinya sering dijumpai penderitaan akhirnya hanya pasrah menerimanya, karena tidak memiliki kuasa apapun dalam dirinya. Penderitaan mengaturnya menjadi pribadi yang pasrah, tanpa sikap yang jelas.
Manusia sering mengalami kedua hal ini. Takut dengan penderitaan tetapi sering dia harus menerima penderitaan ini tanpa kekuatan. Manusia tidak dapat dan tidak mampu mengatur dirinya dengan pasti. Semua manusia memiliki keterbatasan berpikir, ketidak-sempurnaan diri, ketdak-berdayaan kekuatan, dll.
Musibah mentawai begitu menyiksa batin setiap orang, ketika semua keadaan sudah baik-baik saja tiba-tiba bencana itu datang lagi. Kita diingatkan lagi dengan bencana di aceh. Korban berceceran dimana-mana, begitu mengiris hati kita. Banyak keluarga yang kehilangan kerabat-kerabatnya. Mereka kehilangan semua kebahagiaan mereka. Tempat tinggal yang hancur, pekerjaan yang tentunya akan berhenti. Mereka pasti merasakan begitu sakitnya hati mereka. Mereka kehilangan semuanya dan belum tentu semua itu akan bisa kembali, maka dari itu mari kita Bantu mereka, mereka yang tengah mengalami kesusahan. kejadian ini pasti akan membuat mereka shock, karena musibah ini begitu menyiksa batin dan fikiran mereka. Kita harus terus bersyukur dengan ini semua, karena ini semua adalah kehendak sang kuasa yang pasti ia punya rencana dibalik semua musibah ini.


1PA04

1 komentar:

  1. Big Thanks to your article really intresting to read. Would u mind to visit our website on Kampus terkemuka

    BalasHapus